Saturday, June 26, 2010

Novel, Film dan Perjalanan

images

Ahir-ahir ini aku banyak menghabiskan waktu sendiri, atau sibuk dengan perjalanan melelahkan. Dulu waktu SMP aku sering membaca buku cerita, novel, komik, bahkan cerpen sangat menarik buatku. gag peduli apa ceritanya atau apa yang dibahas. Dan sekarang, aku mulai sibuk lagi dengan hal semacam itu, tapi bedanya sekarang aku banyak membaca novel-novel berat dan nonton film-film dari yang jadul ampe yang modern, dari drama yang super melow ampe film sadizt..!!

Awalnya karna Tata yang doyan Novel dan mulai minjemin aku novel-novel coz dia punya banyak novel bagus.

tatatata

Tata di Pantai

Dulu aku gag begitu suka pergi nonton film-film di bioskop sampe Nenk dateng. Setiap ada film oke dia rela ngasi tiket gratis sampe aku keranjingan nongkrong di Empire XXI or 21 di Ambarukmo Plasa.

marta 

Nenk di Mobil xixixix

Tanggal 19 kemaren aku harus ke Jombang buat ngadirin nikah adikku Fadly, acaranya sendiri diadain tanggal 20 Juni 2010 [sangat mengharukan sekali]. Aku nyempetin untuk maen ke Tebuireng nemuin Inun, Babeh teman lamaku dan gag ketingalan mba Hamidah yang menyenangkan, ramah, tutur katanya doOhhh lembut dan dewasa.

28275_114674965245587_100001092537871_87458_8033848_n

Inun di warung satenya

23104_1157736347_2911_n

Babeh gag pengen difoto

Tanggal 21 aku harus kembali ke Jogja buat nyelesain aplikasi untuk Shanta, dia butuh aplikasi pembelajaran biologi untuk anak SMP. well kerja keras diantara sempitnya waktu coz mama ‘n adik bungsu “Iis” ikut ke Jogja.

Shantafoto

Shanta lagi begaya hee…

Tanggal 23 Berangkat ke Surabaya nganterin Mama ‘n Iis ke bandara. Tanggal 24 Mampir ke Warnetnya Munyun bau sekedar say hello… Ngobrol ngalor ngidul…

sdf

Inul lagi di jepret ma JoOZ

Dah… sekarang aku lagi cape abis nonton bola, maen PS, nonton film, denger musik dan nulis disini…

 

Jogja [26 Juni 2010]

Tuesday, June 8, 2010

Bersukurlah, Jadiah pintar !!

images Mungkin sesuatu yang tampak hebad lahir hanya dari pemikiran tolol dan idiot, seperti kotak sereal yang berubah menjadi laptop ramah lingkungan. Mengahayal menjadi seorang artis perlente dipuja seluruh dunia atau menjadi profesor pencipta sperma buatan. Menggenggam dunia dengan tangan yang mungil atau menyulap mars menjadi obejek wisata. Berleha-leha menjetikkan jari dan segalanya pun siap.

Mengeluhkan ketololan hidup dan mencaci-maki nasib, keluar indah dari mulut cantik dan genit seperti nyayian seorang biduan gila yang bergoyang mengikuti alunan gamelan.

Tak pernah memilih udara macam apa yang akan dia hirup atau angin mana yang akan dia ikuti. Air dari mana yang dia minum, tak peduli air kencing atau air limbah.

Setan dianggap Nabi dan Nabi dianggap setan. Bermuram durja ketika senang dan tertawa disaat duka. Tak peduli emas atau besi tetap saja harta.

Berkoar membanggakan diri, memuntakan bahasa urakan,  memaki, mengumpat, berdebat, menyangkal, ngeyel dengan otak kerupuk dan mental tempe. Setan, iblis, keparat, bajingan, dengan muka lembut bagai salju, dengan gaya indah bagai malaikat.

Mencaci dan meludahi berlian, lalu memuji dan menyembah sampah. Hanya untuk membuktikan eksistensi dan harga diri, bertopeng kesombongan, berhias keserakahan.

Waras tapi pura-pura gila agar bisa meminjam bahasa si gila, Goblog tapi pura-pura pintar agar bisa menghakimi sang raja.

Otaknya kosong dan hatinya mati, keras seperti baja seperti karang didasar samudra menantang ombak tak bergeming. Diam mematung, Menunggu maut, menunggu obak menerjang dan mengikis karang.

Untuk aku dah orang-orang yang hidup dalam kepura-puraan. Untuk aku dan orang yang melupakan Tuhan dan mencintai dunia. Untuk aku dengan kebodohanku.

Sunday, June 6, 2010

Temanku Bertanya Tentang Cinta?

images Temanku bertanya “apa rasanya cinta?”
Aku bilang "Rasanya nikmat, sakit dan perih"
Nikmat ketika cintamu terbalas, sakit ketika cintamu bertepuk sebelah tangan, dan perih ketika diputusin.
Temanku "kenapa bisa begitu?"
Aku "karna cinta punya rumus:1x1000=3"


1=cinta; 1000=Orang; 3=rasa (nikmat, sakit dan perih);
Temanku "Jadi cinta itu matematika, bisa dihitung?"
Aku “Tentu saja, apakah cintamu sedalam samudra? sebesar bumi? atau sejauh bulan?
palung terdalam sekitar= 10.911 Meter; keliling bumi sekitar: 40.000 km; Jarak pusat bulan dan bumi sekitar: 384.403 km;”
Temanku bilang "Tapi rumus matematika yang dipake cinta salah dan tidak masuk akal".
Aku bilang "Benar..!!! karena kamu sering salah menghitung cintamu yang sebesar matahari kamu bilang sebesar bumi; terkadang cintamu hanya secetek sungai ciliwung kamu bilang sedalam lautan;"
Temanku bertanya "jadi bagaimana menghitung besar cinta yang saya miliki?"
Aku bilang "Gampang!!! Besar pengorbanan (uang, tenaga dan perasaan) x apa yang kamu rasakan (nikmat, perih dan sakit) : berapa orang yang kamu cintai;
Temanku bilang " sialan rumit banget"
Aku bilang "ho'oh cinta itu rumit"
Temanku "Jadi intinya...?"
Aku "Cinta itu rumit"
Temanku "Sialan ternyata cuma itu"
Aku "Yup... Cinta cuma bisa dirasakan gag bisa diungkapkan"

Thursday, June 3, 2010

Saya Manusia

images Sebagian orang kadang mengungkapkan kesedihan dengan menangis, dengan berpuisi, dengan menyanyi, musik, kemarahan ato apa sajalah. Memahami seni buatku kadang terasa rumit dan aneh. Puisi yang menceritakan kesedihan yang membuat orang berurai air mata kadang gag berpengaruh sama sekali ketika aku sedang merasakan kebahagian. Bukan berarti aku gag punya rasa empati, aku gag bisa mengontrol hatiku. Aku gag suka kalo harus berpura-pura mewek sedangkan hatiku menari didalam sana. Tapi aku juga gag suka tertawa ketika Puisi itu menyentuh hatiku yang terdalam. hatchhing…

Seni punya dimensi sendiri, punya kualitas, punya kesederhanaan, seni juga hanya ciptaan, bukan tanpa batas. Tak ada yang bisa menyalahkan seorang mengatakan bahwa sebuah titik hitam diatas lautan tinta putih bukan seni. Jadi saya pribadi gag suka berdebat tentang seni, karena setiap orang diciptakan dengan intuisi, dengan perasaan dan pikiran yang berbeda, cara pandang yang beragam bahkan bermilriar-miliar pendapat.

Seni bukan segalanya… Tai kukumu yang hitam diujung jarimu yang lentik itu juga seni. Terkadang kamu memandangnya sebagai sesuatu yang menjijikkan tapi itulah seni. lurus, kadang menyimpang. Gila, kadang waras.

Hiduplah dengan keyakinan, harapan dan tujuan, seni akan menyelimutinya. Jangan menilai seni dan jangan pernah mempermasalahkannya. Nikamati dan biarkan ia bebas mengalir dengan darahmu…. ehem..eheemmm…

Narsis juga seni:

Hidup Adalah Sandiwara

NakulaHidup adalah sandiwara, dalangnya kita sendiri dan pemerannya aku, kamu, dia dan mereka. suka tidak suka hidup itu diatur entah oleh Yang Maha Kuasa atau kita sendiri, kita menulis script untuk memainkan peran kita (kurasa itu namnya planning"), jahat, baik, ato bagian abu-abu, yang paling menyedihkan kalo kita cuma jadi peran pembantu haik...haik...haik...

Aku jadi inget dulu waktu pertama masuk kuliah dan kita dapet yang namanya PSU (Pelatihan Siswa Unggul). Waktu itu kami disuruh nulis disecik kertas apa cita-cita kami, dan sudah pasti kami semua menulis cita-cita yang hebad tinggi dan keren, mulai dari direktur sampe astronot (soalnya… seingetku gag ada yang nulis cita-cita jadi pembantu rumah tangga). Dan coba tebak apa yang dibilang oleh dosen. “Apa Ini..? ini semua sampah..!!” (saya melebihkan sendiri), yang dosen inginkan adalah, ketika kita membicarakan cita-cita maka kita harus membicarakan bagaimana meraihnya dari A-Z bukan langsung jadi Astronot or Jadi Penjahat kelas kakap. kalo cara itu yang di terapkan tentu saja seperti “Berharap dilahirkan menjadi seorang raja”.

Intinya planning dan proses merupakan hal terpenting dalam hidup. Hidup itu susah dan kebahagiaan adalah bonusnya (saya ragu mengatakan semua itu).

Desain untuk hari ini:

Pink