![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLGbSYFgjPkxnUQRINHkOlga591Zcm42Hnl0xo1m7erpE0o9zdMeLLgvS52NhONEABlr8UoQrJBxQUd2BaVAnLKZcERJ-3R6ZQh9leqx4rVz2GdW2TVhMK-PfRmH8QL80sqYqTrXDE2qc/s200/images-12.jpg)
Matilah itu rasa
Kalahlah itu juara
singgahlah itu asa
Mengertilah itu indah
Fahamilah itu hikmah
Tidurlah itu anugrah
Bangunlah itu istiqomah
Tepatilah itu amanah
Maafkanlah itu lumrah
Kalahkanlah itu amarah
Hiduplah itu ingin
pergilah itu harapan
Rasakanlah itu hambar
Ciumlah itu nalar
Dengarlah itu hingar-bingar
Kerasnya batu bukan tak retak
Diamnya bumi bukan tak bergerak
Sunyinya angin bukan tak nampak
Beningnya air bukan tak beriak
Setitik air berarti hujan
Satu kata berarti ucapan
Sebersit cahaya berarti terang
Sebutir pasir berarti lapang
wah, keren nih puisinya mas.
ReplyDeleteLebih tersusun rapi, daripada puisi ku hehe ...
Puisi Untukmu
ReplyDeleteBetapa aku harus menunggumu
berhari-hari bahkan berbulan-bulan
mematung di depan pintu
tapi tak juga kau bukakan
Kemana saja dirimu selama ini??
Tak ingatkah kau padaku
Tak ingatkah dengan semua kenangan kita
tak ingatkah bahwa kau punya hutang kopi 3 gelas
Tak ingatkah bahwa kau belum bayar 3 piring nasi rames??
Dariku
Pemilik warung
Kwakk...kwakkk....
ReplyDeleteGak konsen ma puisi si joo, mata terfokus ke surat dari pemilik warung ..ha....haa.....
>> Jonk..thanks Jonk *bisa ajah...halah,,,*
ReplyDelete>> Itik.. ntu utangnya besok aja ya... lagi kere new..
>> Punk..hahaha..si itik emang jago ngalihin perhatian...
::: sebenarnya 'ntu nasehat buat aku but bahasanya kek gitu biar gag ketauan kalo aku sebenarnya bobrok huehehehe...