Mendung
Sore ini mendung, sama seperti hari-hari sebelumnya, awan gelap yang seakan-akan siap menghadirkan malam lebih awal, awan gelap yang membawa hujan lebat, awan gelap yang menyembunyikan matahari. padahal bulan ini seharusnya sudah memasuki musim panas. Aku merenung, menatap keluar menembus kaca jendela, menatap kosong pada pepohonan hijau yang bergoyang lembut tertiup angin, udara lembab yang dingin.
Pepohonan didepan tumbuh subur, mereka adalah sisa-sisa dari hutan lebat yang kini berubah menjadi pemukiman padat. dari kursi diruang tamu sebuah rumah mungil yang disulap mejadi kantor ini aku memikirkan banyak hal, mengkhawatirkan banyak hal termasuk hal-hal yang seharusnya tak harus ku hawatirkan. Pikiranku terus melayang, mencari kebahagian diatara kenyataan yang kuhadapi, berusaha mencuri kesenangan diantara mimpi-mimpi. Suara sinetron di televisi yang super berisik itu mulai kesulitan untuk mencuri perhatianku, perlahan tapi pasti kini telinga dan jiwaku di liputi keramaian yang baru, hiruk-pikuk yang diciptakan oleh pikiranku. Apa jadinya seandainya dulu aku tidak mengacaukan sekolahku, apa jadinya seandainya dulu aku tidak menunda kuliahku? apa jadinya seandainya dulu aku tidak merubah cara berfikirku, caraku berbuat, aku adalah aku yang baru sejak itu, juga tahun itu, tahun 2001 ketika aku memutuska menjadi orang lain meninggalkan keceriaan, semangat, keegoisan, keras kepala dan selera humorku.
Waktu tak bisa kembali, sama seperti aku yang berusaha sekuat tenaga mengembalikan diriku yang dulu. Orang-orang disekitarku tidak bisa melakukannya, kekasihku juga mungkin tak akan bisa, bahkan aku yang mengenal diriku pun dibuat mati kutu. Hei...! ada satu sahabatku yang mampu melakukannya! tapi, tidak lama, karena aku akan kembali kecewa saat jauh darinya. Aku sangat merindukan diriku yang dulu.
Welcome Back Joo :D, keep Posting ;)
ReplyDelete