Wednesday, March 4, 2009

Ini untukku saja









Matilah itu rasa
Kalahlah itu juara
singgahlah itu asa
Mengertilah itu indah
Fahamilah itu hikmah
Tidurlah itu anugrah
Bangunlah itu istiqomah
Tepatilah itu amanah
Maafkanlah itu lumrah
Kalahkanlah itu amarah
Hiduplah itu ingin
pergilah itu harapan
Rasakanlah itu hambar
Ciumlah itu nalar
Dengarlah itu hingar-bingar

Kerasnya batu bukan tak retak 
Diamnya bumi bukan tak bergerak 
Sunyinya angin bukan tak nampak 
Beningnya air bukan tak beriak 

Setitik air berarti hujan
Satu kata berarti ucapan
Sebersit cahaya berarti terang
Sebutir pasir berarti lapang

4 comments:

  1. wah, keren nih puisinya mas.
    Lebih tersusun rapi, daripada puisi ku hehe ...

    ReplyDelete
  2. Puisi Untukmu

    Betapa aku harus menunggumu
    berhari-hari bahkan berbulan-bulan
    mematung di depan pintu
    tapi tak juga kau bukakan

    Kemana saja dirimu selama ini??
    Tak ingatkah kau padaku
    Tak ingatkah dengan semua kenangan kita
    tak ingatkah bahwa kau punya hutang kopi 3 gelas
    Tak ingatkah bahwa kau belum bayar 3 piring nasi rames??

    Dariku
    Pemilik warung

    ReplyDelete
  3. Kwakk...kwakkk....
    Gak konsen ma puisi si joo, mata terfokus ke surat dari pemilik warung ..ha....haa.....

    ReplyDelete
  4. >> Jonk..thanks Jonk *bisa ajah...halah,,,*
    >> Itik.. ntu utangnya besok aja ya... lagi kere new..
    >> Punk..hahaha..si itik emang jago ngalihin perhatian...
    ::: sebenarnya 'ntu nasehat buat aku but bahasanya kek gitu biar gag ketauan kalo aku sebenarnya bobrok huehehehe...

    ReplyDelete

Thanks for comment