Wednesday, March 25, 2009

One Night Two Hours

Hari itu, cuacanya lebih dingin, berharap hari² selalu seperti itu. Sudah hampir 3 jam aku menahan lapar, perut terasa semakin melilit, tapi gag sampe seperti bebrapa bulan yan lalu ketika aku mengeluarkan keringat dingin dan hampir pingsan coz kelaperan, bukan gag da duit tapi males keluar. Aku mandi, setelah dari pagi gag mandi, terasa lebih segar, sepertinya aku masuk angin, matahari hampir terbenam, rasa laparnya hilang begitu saja.
Hampir jam setengah 7, aku, dia berangkat ke Steak Waroeng, warung steak yang aga terkenal dijogja, jarang juga aku kesana. Aku duduk, pesanan datang, berharap rasa lapar terobati, sedikit terkena panasnya daging bikin lidahku melepuh, aku gag suka yang terlalu panas, termasuk juga kopi panas, aku tunggu sampe dingin. Musik dari speaker gag jelas kedengerannya, mungkin terlalu rame suara canda dan obrolan. Gag banyak yang aku ucapkan, kupotong dagingnya kecil², berusaha memakai budaya timur makan dengan tangan kanan, sebagian mereka menertawakan, "memegang garpu bukan begitu", "motongnya begini", "itu salah yang bener begini", aku bilang "owwwhh", maaf aku lebih suka makan dengan tangan kananku.

Makan selese, dia bilang "Joo ikut ya, abis ini kita ke pameran Distro di JEC (Jogja Expo Center)", ok kita kesana. Kearah mana ini? bukanya kita seharusnya kearah sebaliknya? dia bilang "kita jemput mereka dulu, owww ok. Melewati malioboro, masih segar dalam ingatan ketika SMP aku sering maen kedaerah ini, menghabiskan malam, di dekat perempatan itu, banyak yang berubah, terkesan lebih rapi dan terang.
Sekarang…Ini daerah bantul, daerah yang dulu terkena musibah gempa, mengingatnya menyedihkan. Aga jauh, sepertinya kita tersesat, balik arah, seharusnya tadi kita belok kanan, ok yup, ini daerahnya, masuk gang, jalannya sedikit berbatu, sampe juga ahirnya, aku keluar sebentar memperhatikan sekitar, aku bertanya² rumahnya yang mana sih? aku sering membayangkan rumahnya pasti seperti bangunan zaman dulu, ternyata tidak, terlihat sedikit tua tapi tidak setua yang pernah aku bayangkan. Dia muncul dengan celana hitam dan baju hitam.
Kita berangkat, keluar gang aga susah belok, mobilnya terkena tiang listrik, jalannya terlalu sempit. Sekarang kita jemput si anu dulu, rumahnya gag jauh sih. Rumahnya deket terowongan itu, terowongan yang menuju ke Alun-Alun kidul Yogyakarta, alun-alun yang memiliki dua beringin kembar, siapa yang bisa melewatinya dengan mata tertutup, katanya orangnya jujur, ato apa yang dia cita-citakan akan tercapai, boleh percaya boleh gag, tapi banyak yang melakukannya entah dari mana saja orang itu, setiap malam selalu tumpah-ruah manusia disana, beberapa bulan yang lalu aku sudah melewatinya.
Sampai juga, kita parkir sedikit maju, gag didepan rumahnya, rumahnya yang mana? Tanyaku, yang itu yang ada warung makannya dia menjawab. Dia muncul mengulurkan jabaan hangat, kami keluar ke belakang mobil, dia bilang “Pamerannya tanggal 3 bukan sekarang” owww, salah informasi ya…? Kita ngobrol, entah kemana arahnya. Apa skripsimu..? tanyanya. Aku bilang simulasi kondisi kepadatan jalan raya 20 tahun kedepan, aku bilang nanti tidak ada mesin, aku bilang nanti manusia kembali akan telanjang, dia bertanya kenapa ? aku jawab, Pemanasan global. dia bilang pemanasan global sangat besar dipengaruhi oleh planet ke-10 yang akan melinasi bumi, manusia dan teknologinya hanya menghasilkan sekian % saja atas pemanasan global. Aku jelas gag puas, apa alasannya, dia bilang pengaruh gaya gravitasinya sangat besar 3x bahkan lebih, lebih kuat dari bumi, aku masih bingung, aku bilang kendaraan, rumah kaca itu penyebab terbesar pemanasan global, dia berdalih, liat saja bulan, bisa menyebabkan pengaruh aer pasang, owww, aku bilang manusia bumi juga sangat bertanggung jawab atas pemanasan global. Walaupun hanya 1 % beberapa tahun kedepan pasti bisa jadi 100%.
Aku butuh aer, dengan es sedikit, dimana, dirumahnya, gag…! Diwarung sebrang jalan yang menjual minuman dingin, owww..
Kita gag jadi masuk kerumahnya, ketempat laen, kemana? Aku juga gag tau, gag jelas memang..? mesin mobil menyala, kita meluncur jauh kearah sebelah selatan, keluar dari jalan raya, memasuki gang sempit lagi, parkir dijembatan, aga gelap. Kita turun, aku pandangi jauh kebawah jembatan, gelap, tapi gemercik aer terdengar. Aku bilang berapa dalam? Jawabnya sangat dalam. Aku bilang kenapa gag dipake untuk Bugy Jumping, dia bilang sering ko'. Oww…
Kita masuk ke tempat yang sedikit berbeda dari bangunan Jogja pada umumnya, lantainya dari papan, mengingatkan aku akan suasana di pelabuhan Balikpapan, Kota Baru namanya, orang menyebutnya texsas, tempat para penjahat, dan kota yang keras penuh dengan kengerian, tapi sekarang sedikit damai, beberapa tahun yang lalu aku sempet juga singgah disana untuk menyebrang, TV di atas, para pemilik kapal menunggu penumpang, tampaknya TV kabel siarannya “Adult” (TV Porno), aku pikir belum banyak yang berubah.
Kebelakang bangunan ini, turun lagi ke bawah, ada dangau kecil, disebelahnya sungai, didepannya kolam ikan. Kami memilih meja paling ujung, aku memilih menghadap ke kolam, tampak nyaman. Pesanan datang, aku memilih es Jeruk kesukaanku, meraka memilih Teh Poci, daun teh asli diseduh dengan aer panas, dihidangkan dengan poci kecil dari tanah liat, dan juga itu dihidangkan dengan gula batu. Aku bertanya apa itu gula batu? dia bilang gula batu itu lebih manis, dan lebih awet, bentuknya menggumpal seperti batu. Sesaat dia bilang sekarang Zamannya bukan “teh celup” lagi, trus apa dong..? dia bilang sekarang zamannya “batu celup”, milik Ponari aha..aha..aha.. kami tertawa terbahak-bahak.
Aku pasang headset kudengarkan musiknya, music lama, aku ganti, aku mendengarkan XotX, Peter pan dan bla..bla..bla… Aku banyak diam sibuk dengan music dan imajinasiku, mereka membicarakan bisnis, Bisnis yang akan mereka jalankan dengan modal seadanya hanya berapa puluh juta saja. Semakin asik mereka ngobrol aku merasa semakin mengantuk, beberapa hari ini aku sering tidur cepat, jam 8 jam 9 ato jam 10 aku sudah terlelap.
“Teeeettt…” bunyi itu mengagetkan aku, aku mengingat bunyi itu ketika SMP tanda untuk masuk, mengganti mata pelajaran dan menyudahi Jam pelajaran. Aku liat orang-orang berjejer di pinggir kolam, memegang Joran masing-masing, tampaknya ada lomba memancing, dan wOw… ikannya besar sebesar lengan orang dewasa, oww itu ikan lele, aku perhatikan, orang itu yang duduk di paling pojok dengan kaos putih, dia mendapatkan ikan paling banyak, dia keliatan sangat menikmatinya.
Aku nyeletuk, aku bilang kalian suka menonton acara mancing mania? Mereka bilang ya… Aku bilang itu cara laen menyiksa binatang, mereka jelas gag terima, kenapa ? yup aku pikir setelah mereka mendapatkan ikan mereka melepasnya lagi. Mereka bilang nah kalo kamu ikannya pilih dilepas lagi ato dimakan manusia.. aha..aha..aha…. pertanyaan yang aneh jelas-jelas kalo aku mempersoalkan hobby dan cara mereka memperlakukan binatang, bukan nasib sang ikan.
Pembicaraan beralih, diantara pria, kami saling ejek, dan dua diantara kami mengeluarkan ucapan seolah merayu, dan aku bilang keBelanda aja!!, kami tertawa, kenapa belanda? Belanda melegalkan pernikahan sesama jenis itu maksudnya aha..aha..aha.. ada yang mau ?
Berbelok lagi obrolannya kali ini, preman Jogja, Jogja punya banyak preman dan kumpulannya, sekarang sudah hampir gag pernah muncul lagi kepermukaan, ada Geng Kizruh entah apa lagi namanya, mereka menguasai daerah-daerah terentu dijogja. Ahirnya kita membicarakan tokoh, Penguasa tanah abang tempo dulu, ketika orang mati tak jadi soal disana. Che dia bilang Che Guevara itu “banci”, kenapa? Saat tertangkap konon katanya Che bilang “Lebih baik lepaskan saya” entah lah aku gag ngerti. Hitler, dia mati bunuh diri, dia mati ketika tentara rusia sudah dekat, dia tidak mati ketika di bom beberapa tahun sebelumnya. Chugo Aves aku lupa namanya, dia orang hebad, dia mengusir semua orang Israel dari negaranya, ketika gaza di serbu. Apa yang membuat pemimpin-pemimpin ini begitu terkesan hebat? “Konsisten” itu dia, kami sepakat mereka orang yang konsisten dalam berkuasa dan bertindak. Dia tidak begitu menyukai Soekarno, dia lemah kepada wanita, ada yang membela, memang laki-laki itu punya kelemahan diwanita salah satunya, tapi tidak menguranginya dalam hal “konsisten” itu. Fidel Castro dan Ahmad Dinejat mereka menempatkannya sebagai orang-orang special yang hebad.
Aku semakin mengantuk, kita pulang, mereka juga harus bekerja besok jam 7 pagi. Sepanjang jalan belum juga habis pembicaraan, kali ini Gadis Korek api, disana, diJogja, dialun-alun, 1 korek 1000 perak untuk melihat payudara mereka, 5000 perak 1 korek untuk kemaluan mereka. Kasian, semurah itukah hargadiri, tapi gag boleh menyentuhnya sarat yang aneh. Pijat hamburger, ini lebih aneh lagi, dipijat dengan payudara, sejauh ituukah. Ahhh… dia bilang “Corona” hotel dideket Malioboro itu, penuh dengan mahasiswi, 300-500 ribu sekali kencan, Pesaing sarkem (pasar kembang) lokalisasi diJogja, yang katanya orangnya tua-tua, “masih hangat mas bekas mentri” aha..aha..aha.. ini kata-kata mereka untuk menawarkan jualan ketika orang datang berkunjung, kalo ada yang diam saja, maka mereka akan bilang “lah ngapain mas masa cuma dipake untuk kencing aja” aha..aha..aha… ini lebih nekat lagi.
Mobilnya berhenti, lampu merah, aku memandang keluar spanduk besar yang terpampang, Tulisannya aneh desainnya menaruh huruf “&” besar diawal kata, mungkin maksud hati ingin menulis” Makanan khas Jogja & minuman khas”, tapi yang terbaca “& makanan khas jogja minuman khas”. Aku ngasi tau mereka apa yang aku liat, dia bilang “itu orang autis yang bikin desainnya”. Aku inget lagi kalo di TV juga ada yang aneh, di Global TV, ketika acara berganti ada lambang Global TV di dalam ES, yang berputar kekanan, kemudian yang aneh setelah dia berputar kekanan kanapa juga putarannya selese kearah kiri. Disebelah kanan ada poster caleg entah dari partai apa, KPK singkatan ini cukup menarik perhatian, dan ternyata singkatan ini mempunyai kepanjangan “ Kreatif, P**** (lupa) , Konstruktif”, aku pikir dia nebeng ama KPK “komisi Pemberantas Korupsi", ada ada aja…
Dijalan ini sepanjang yang kami lalui terang penuh dengan lampu dikiri dan kanan, kendaraan masih juga rame, hilir mudik, entah apa kesibukan mereka.
Dia bilang kalo pacaran, pacaran saja yang sehat, kalo ada yang mengenalkanmu kepada temennya “ini pacarku kenalkan” ini kurang, mau yang lebih keren “kenalkan ini calon suamiku” itu kataya. Pergaulan dijogja sangat kacau pemudanya. Gag jauh lagi, kembali ke 3GP Video, anak-anak SMP, SMA yang membuat film porno gag jelas, gag profesional. Kami sepakat bilang “kasian Ya…”. Sulit meberantas seperti ini, semakin mereka dikekang semakin banyak cara mereka meloloskan diri, semakin mereka menjadi-jadi. Trus.. seharusnya gimana…? Dia ngeluarin ide gila… hah..! sangat gila menurutku. Dia bilang, dari pada buat film porno pake camera HP udah jelek, plus gitu gag dapet duit lagi mending sini aku orbitin make Camera yang bagus ntar hasil duitnya ambil sendiri aku gag butuh duit dari hasil itu.
Aha..aha..aha… temenku yang satu ini extrim juga.!
1 malam ini, hanya 2 jam aku diluar sana. Sampe juga dikos, rasa kantuk mendadak hilang, aku diam.
Aku tidur aja dulu, biar besok bisa bangun pagi…

3 comments:

  1. wuiiihhh...panjang banget ceritanya sampe ga tau mo ngomentarnya apa... hehehe.... :D

    ReplyDelete
  2. Hmmm ya ya.... pengalaman selalu menawarkan manfaat

    ReplyDelete
  3. pulang ke kotamu..ada setangkup haru dalam rindu
    masih seperti dulu..tiap sudut menyapaku bersahabat..penuh selaksa makna
    terhanyut aku akan nostalgi,
    saat kita sering luangkan waktu
    nikmati bersama suasana yogya.......

    joo, baca ceritamu aq jadi pgn pulang k ygy..disanalah aq dilahirkan.....hikshiks...

    ReplyDelete

Thanks for comment